Januari 04, 2023

asas

September 09, 2022

Vitamin D memang menjadi salah satu vitamin esensial termasuk masalah kesehatan.

Februari 14, 2019

Ini Barang yang Selalu Ada di Ransel Saya

Ransel
Ransel. Foto: Unsplash

Mungkin teman-teman dekat saya tau kalau saya sering membawa ransel ketika berpergian. Entah ke mana saja. Mau dekat kosan, mau berpergian jauh. Iya, bahkan hanya untuk sekadar hang out dengan teman-teman, ransel menjadi barang wajib yang harus dibawa ke mana-mana.

Membawa ransel sudah seperti fitrah bagi saya.

Ada gula, ada semut.

Ada laki-laki, ada perempuan sebagai pasangannya.

Ada saya, ya ada ransel kalo berpergian.

Hehe.

Tapi, ada hal yang membuat saya tidak harus membawa ransel, yaitu ketika perginya ngga berlama-lama di luar.

Lalu, apa saja isi yang ada di dalam ransel? Apa saja fungsi dari masing-masing isi tersebut? Oke, berikut barang-barang yang selalu berada dalam ransel saya:



1. Laptop dan seperangkat. Sebagai freelance, saya harus pergi ke mana-mana dengan laptop. Bersama laptop, di mana saja, kapan saja, saya bisa mengeksplorasi banyak hal, termasuk pekerjaan. Walaupun kadang-kadang barang ini memberatkan bahu saya, sih. Perangkat lain penunjang seperti charger dan tetikus tidak luput saya bawa juga.

2. Catatan kecil. Ini jadi salah satu barang wajib yang selalu saya bawa tapi jarang digunakan. Dipakenya kalo lagi hitung-hitungan, atau buat daftar sesuatu. Walaupun jarang, tapi biasanya dia urgent dipake di saat-saat tak terduga. Jadilah barang ini dibawa ke mana-mana.

3. Alat-alat bersih. Alat bersih seperti pembersih tangan, tisu basah, sikat dan odol portabel hingga masker jadi penunjang kebersihan kalau sedang di luar, terlebih kalau sedang berlama-lama di luar.

4. Pelembap. Ini sangat penting. Sebagai manusia yang ditakdirkan memiliki kulit wajah yang kering, mengharuskan saya membawa pelembap ke mana-mana. Pelembap yang digunakan Natural Republic. Itu, yang sedang hype sekarang.

5. Parfum. Semua orang sudah tau ini fungsinya buat apa (I).

6. Powerbank. Ini sangat penting. Karena bekerja membuat konten online, saya harus terhubung selalu dengan ponsel. Akan sangat repot kalo tiba-tiba di luar tidak ada colokan dan hp darurat baterei mau habis wkwk

7. Earphone. Semua orang sudah tau ini fungsinya buat apa (II).

8. Kaca Mata. Bagi saya, kesehatan itu mahal harganya. Lebih mahal dari uang, pasangan dan apapun di dunia ini. Kalau kesehatan tidak baik, saya terbaring lemas membunuh waktu. Kesehatan memang mahal. Pun dengan kesehatan mata. Meskipun alhamdulillah mata belum bermasalah, saya tidak ingin mengambil risiko dengan terlalu berlama-lama di depan layar hp dan laptop dengan mata telanjang. Kaca mata ini membantu saya untuk tetap terjaga dari radiasi dua perangkat itu.

***

Kalo kamu, barang apa yang selalu kamu bawa ke mana-mana?

Desember 23, 2018

Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United, dan Sebuah Anomali

Bola. Foto: Unsplash

Manchester United melakoni laga tandang menghadapi Cardiff City dalam lanjutan Premier League (23/11) di Cardiff City Stadium dengan wajah baru. United yang biasanya didampingi Jose Mourinho, kini beralih ke Ole Gunnar Solskjaer, sang legenda yang dipercaya menangani tim hingga akhir musim.

Solskjaer merupakan pemain United akhir 90an hingga medio 2000an. Sebagai pemain, Solskjaer terkenal dengan spesialisasi sebagai super sub yaitu pemain yang sering mengubah keadaan tim dari bangku cadangan.

Salah satu aksi super sub yang paling diingat dari Baby Face terjadi di final Liga Champions 1999 yang lalu. Solskjaer mencetak satu gol di babak pertambahan waktu pada babak kedua yang membuat United menang dramatis 2-1 atas Bayern Munchen dan menjadi juara di Liga Champions.

Kini, sang supersub itu menjadi harapan lagi. Dia bereuni dengan klub masa lalunya dan diharapkan jadi penolong. Tak sedikit ekspektasi membumbung tinggi seperti apa yang dipertunjukkannya pada malam di Barcelona. Paling tidak, untuk saat ini, ada perbaikan yang diinginkan fans Setan Merah terhadap United yang pincang.

Kembali ke pertandingan, di laga ini Solskjaer yang didampingi Michael Carrick dan Mike Phelan sebagai asisten memainkan David De Gea di bawah mistar. Selanjutnya kuartet bek dihuni oleh Ashley Young, Victor Lindelof, Phil Jones, dan Luke Shaw. Di tengah, Paul Pogba yang dalam dua pertandingan sebelumnya absen, dimainkan sebagai pengatur serangan. Pogba ditemani Ander Herrera dan Nemanja Matic. Di sisi penyerang diisi oleh Marcus Rashford, Jesse Lingard dan Anthony Martial.

Setelah kick-off dibunyikan, United yang biasanya terlalu berhati-hati memainkan bola kini terlihat lebih menikmati. MU bermain sangat cair. Umpan dari kaki ke kaki sangat dominan diperagakkan pemain. Tak hanya umpan pendek, umpan panjang pun sesekali dilepaskan dan tepat sasaran.

Permainan ciamik itu pun membuahkan hasil pada menit ke 3 melalui sepakan keras Rashford dari tendangan bebas yang berhasil mengecoh kiper Cardiff. Selanjutnya jadi panggung Herrera yang menggetarkan jala gawang melalui tendangannya dari luar kotak penalti pada menit ke 29. Kemudian pada menit ke 41 Cardiff lagi-lagi harus memungut bola dari jalanya lewat aksi umpan satu dua. Berawal dari kaki Martial ke Pogba, Pogba ke Herrera, Herrera ke Rashford dan mempersilakan Martial menyambar bola dan gol. Dua gol terakhir United diciptakan Lingard di kotak penalti dan pada menit-menit akhir pertandingan. Satu-satunya gol Cardiff diciptakan melalui titik putih pada menit ke 38. United 5, Cardiff 1.

Di pertandingan ini, Martial menjadi pemain yang bebas menyisir sisi kanan, kiri dan tengah. Sementara Pogba yang terlihat banyak senyum lebih didorong kedepan, dan berhasil menciptkan 85 operan dan 74 tepat sasaran. Herrera menjadi pemain yang paling aktif menyerang dan bertahan, sementara Matic melindungi empat bek di belakang. Shaw dan Young terlihat lebih bebas bermain di area lawan. Sesekali pula para bek seperti Jones dan Lindelof maju kedepan; hal ini yang sangat jarang atau mustahil ada di bawah komando Jose Mourinho.



Solskjaer yang sempat malang melintang di Molde dan Cardiff tahu betul apa yang diinginkan United. Paling tidak dilihat dari gambaran pertandingan debutnya. Bukan hiperbol, melihat United di pertandingan itu, seperti melihat United di masa lalu tatkala dilatih Sir Alex Ferguson. Enak. Renyah. Seru. Indah. Asyik.

Pertandingan ini pun sebagai pelipur lara usai dihantam Liverpool akhir pekan kemarin. Ada banyak hal yang mengesankan diukir Solskjaer di partai perdananya: Menjadi manajer pertama yang mencetak 5 gol di Premier League, yang terakhir kali ada pada pertandingan SIr Alex Ferguson (v West Brom 5-5). Menciptakan penguasaan bola terbanyak di satu pertandingan Liga Primer musim ini. Operan akurat tertinggi di Liga Premier musim ini dan Penguasaan tertinggi Manchester United musim ini.





Sebuah anomali yang diukir Manchester United.

Usai pertandingan, Solskjaer mengatakan bahwa sepakbola akan mudah jika diisi dengan pemain-pemain hebat, "Sepakbola itu mudah ketika kamu memiliki banyak pemain bagus!" ujar Solskjaer ke BT Sports. "Mereka adalah kumpulan pemain bagus dan kualitas mereka luar biasa."

Semoga sampai akhir musim mudah terus ya, Solskjaer. Keep Istiqomah.

Mei 15, 2018

Terorisme dan Stigma Terhadap Janggut dan Cadar

Buku
Buku. Foto: Unsplash

Fenomena aksi terorisme yang ramai diberitakan sekarang, ditemukan bahwa pelaku pengeboman semuanya beralaskan dan beridentitas Islam. Pandangan tentang Islam, mungkin, bagi saya tidak akan membuat stigma tentang Islam menjadi lebih buruk.

Toh, di luar sana banyak kampanye yang mengatakan kalau aksi terorisme tidak punya Agama. Tidak ada Agama yang mendukung aksi biadab tersebut. Khususnya di Indonesia, agaknya kampanye tersebut bisa diterima oleh kaum awam. Justru, yang sulit diredam saat ini adalah pandangan kaum awam yang terus mengalir terhadap kebebasan beragama umat muslim.

Terutama yang menggunakan cadar dan berperawakan janggut. Memang bukan hal baru, tetapi kekhawatiran tentang kebebasan ini penting saat stigma kaum awam yang beriringan menyeruak ke puncak ketika didapati dua perempuan bercadar melakukan aksi terorisme di Mako Brimob, beberapa hari lalu. Merunut berita, dua wanita bercadar tersebut ditangkap Polisi karena memperlihatkan tingkah aneh. Diduga kedua wanita itu sudah berencana melakukan penusukan terhadap anggota Brimob di Mako Brimob pasca peristiwa kerusuhan 8-10 Mei kemarin.

Di sosial media contohnya, baru-baru ini saya kerap mendapati cemohan warganet terhadap mereka yang bercadar, komentar-komentar tersebut paling banyak berisi tentang mereka yang semakin takut ketika bertemu dengan orang-orang yang bercadar dan berjanggut. Kedepannya, jangan heran jika orang-orang yang memakai cadar dan janggutan mendapat sikap intimidasi, dan diskriminatif.

Agar hal ini tidak terjadi, yang harus dipahami dari sekarang adalah: esensi dalam beragama, khususnya Islam yang berpedoman dari Al-Qur'an dan Al-Hadist. Pahami bahwa Cadar dan Janggut itu bagian dari perintah Islam. Kemudian memahami bahwa hakikat terorisme itu datang bukan dari agama manapun, bentuk pakaian apapun, dan perawakan bagaimanapun.

Oleh sebab itu, mulai sekarang jangan memenjarakan diri sendiri dengan stigma tanpa mencari tahu informasi yang banyak tentang sasaran objek yang justru menjadikan dalih sendiri. Lantas, barangkali ketika bertemu dengan orang-orang awam seperti itu, hal pertama yang harus kita lakukan yaitu meyakinkan bahwa Islam adalah Agama yang damai, toleran dan cadar maupun janggut jadi bagian dari Islam itu sendiri.

Terakhir, bukan cuma teroris, yang perlu ditekankan adalah stigma tentang Islam serta hal-hal yang berkaitan dengan Islam juga harus dilawan. Stigma berasal dari skeptisisme, sikap skeptis tidak lebih parah dari sikap pembenci (hater), hanya saja mereka kurang pemahaman lebih terhadap objek yang menjadi penilaian mereka. Jangan menjadi apatis, maka dari itu mulai hari ini, selain teroris yang menjadi musuh nyata kita bersama, kita juga punya tugas merubah perspektif orang terhadap janggut, cadar atau apapun itu yang beralaskan Islam bahwa semua itu bukan identitas teroris.

Mei 07, 2018

Tentang Masa Sekolah dan Kebersamaan

Sekolah
Sekolah. Foto: Unsplash


Bagaimanapun juga saat masih duduk di bangku sekolah khususnya SMK adalah masa-masa yang paling menyenangkan. Di masa itu semua terasa indah, mudah, dan semuanya tentang kebersamaan bersama teman. Paling tidak itu yang saya rasakan.

Di tingkat sekolah, semuanya digenggam secara bersama-sama, apapun itu: makan di kantin, mengerjakan tugas, bermain, bolos, saling contekan, punya gebetan yang sama.

Pun dengan cara menyelesaikannya, nggak peduli gimana caranya: dengan cara santai, serius, sangat serius, atau sesekali menjadi nakal. Dan pada akhirnya mudah ditebak, pasti, lulusnya bersama-sama; nggak peduli pakai cara yang mana.

Agak nggak adil sih, dan akan tetap terasa nggak adil kalau sampai ada yang nggak lulus bareng-bareng. Masuk bareng, keluar juga harus bareng. Itulah kenyataannya. Iya, kan?

Beberapa waktu lalu media-media lokal penuh dengan berita kelulusan siswa menengah atas, banyak jalanan sesak dengan konvoi siswa yang dinyatakkan lulus. Bahagia, kayaknya itu kata yang pantas disematkan untuk mereka yang telah menuntaskan perjuangan selama tiga tahun.

Bagi mereka, kelulusan ini sebagai tanda bahwa mereka akan beranjak ke jenjang yang lebih tinggi. Semuanya kini fokus target masing-masing, dan telah mempersiapkan berbagai cara agar target tersebut tercapai.

Tak hanya kebahagiaan, kesedihan juga jadi hal yang tidak bisa dipisahkan, karena mereka harus bersedia berpisah dengan teman, guru dan berbagai kenangan yang ada di sekolah. tapi kayaknya kesedihan itu bisa diredam dengan fokus mereka dalam menapaki langkah berikutnya, seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Namun bagi saya, orang yang sudah lulus lima tahun lalu dari sekolah atas dan berada pada fase mahasiswa tua. Jujur, kenangan masa sekolah itu mengambang kembali. Terutama soal masalah lulus bareng. Saat tulisan ini saya buat, ada beberapa teman kampus yang sudah diwisuda, ada juga yang telah menuntaskan sidang dan tinggal menunggu wisuda.

Saya sendiri? masih pada tahap awal skripsi. Hal ini yang membuat saya merasa dunia seperti tidak adil, padahal kan masuknya bareng, seperti pada zaman sekolah dulu. harusnya lulus bareng dong. iya ngga? haih.

Intinya, masa sekolah itu sangat menyenangkan. Nakal bareng. Makan Bareng. Absurd bareng. Ngelirik gebetan bareng. Masuk BK bareng. dan pada akhirnya lulusnya pun bareng-bareng.

Saat ini, semua kenangan di sekolah itu terbungkus menjadi satu dalam ruang bernama kenangan, dan terkunci oleh sebuah kata 'Tidak bisa terulang'! Sekali lagi, tidak akan terulang.

Menurut saya, tidak ada yang bisa menyamai kenangan di sekolah. Apapun itu. Termasuk fase lulusnya yang bareng-bareng. hehe

Ngomong-ngomong hargailah semua yang kamu miliki sekarang: jika masih di sekolah, carilah teman sebanyak mungkin, lakukanlah semuanya bersama-sama dan apabila akhirnya berpisah, kamu pantas berbahagia karena percayalah masa sekolah itu masa yang paling bahagia.

Semakin banyak teman, semakin banyak yang bisa kamu lakukan maka akan semakin banyak hal yang bisa dikenang di kemudian hari.