Desember 23, 2018

Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United, dan Sebuah Anomali

Bola. Foto: Unsplash

Manchester United melakoni laga tandang menghadapi Cardiff City dalam lanjutan Premier League (23/11) di Cardiff City Stadium dengan wajah baru. United yang biasanya didampingi Jose Mourinho, kini beralih ke Ole Gunnar Solskjaer, sang legenda yang dipercaya menangani tim hingga akhir musim.

Solskjaer merupakan pemain United akhir 90an hingga medio 2000an. Sebagai pemain, Solskjaer terkenal dengan spesialisasi sebagai super sub yaitu pemain yang sering mengubah keadaan tim dari bangku cadangan.

Salah satu aksi super sub yang paling diingat dari Baby Face terjadi di final Liga Champions 1999 yang lalu. Solskjaer mencetak satu gol di babak pertambahan waktu pada babak kedua yang membuat United menang dramatis 2-1 atas Bayern Munchen dan menjadi juara di Liga Champions.

Kini, sang supersub itu menjadi harapan lagi. Dia bereuni dengan klub masa lalunya dan diharapkan jadi penolong. Tak sedikit ekspektasi membumbung tinggi seperti apa yang dipertunjukkannya pada malam di Barcelona. Paling tidak, untuk saat ini, ada perbaikan yang diinginkan fans Setan Merah terhadap United yang pincang.

Kembali ke pertandingan, di laga ini Solskjaer yang didampingi Michael Carrick dan Mike Phelan sebagai asisten memainkan David De Gea di bawah mistar. Selanjutnya kuartet bek dihuni oleh Ashley Young, Victor Lindelof, Phil Jones, dan Luke Shaw. Di tengah, Paul Pogba yang dalam dua pertandingan sebelumnya absen, dimainkan sebagai pengatur serangan. Pogba ditemani Ander Herrera dan Nemanja Matic. Di sisi penyerang diisi oleh Marcus Rashford, Jesse Lingard dan Anthony Martial.

Setelah kick-off dibunyikan, United yang biasanya terlalu berhati-hati memainkan bola kini terlihat lebih menikmati. MU bermain sangat cair. Umpan dari kaki ke kaki sangat dominan diperagakkan pemain. Tak hanya umpan pendek, umpan panjang pun sesekali dilepaskan dan tepat sasaran.

Permainan ciamik itu pun membuahkan hasil pada menit ke 3 melalui sepakan keras Rashford dari tendangan bebas yang berhasil mengecoh kiper Cardiff. Selanjutnya jadi panggung Herrera yang menggetarkan jala gawang melalui tendangannya dari luar kotak penalti pada menit ke 29. Kemudian pada menit ke 41 Cardiff lagi-lagi harus memungut bola dari jalanya lewat aksi umpan satu dua. Berawal dari kaki Martial ke Pogba, Pogba ke Herrera, Herrera ke Rashford dan mempersilakan Martial menyambar bola dan gol. Dua gol terakhir United diciptakan Lingard di kotak penalti dan pada menit-menit akhir pertandingan. Satu-satunya gol Cardiff diciptakan melalui titik putih pada menit ke 38. United 5, Cardiff 1.

Di pertandingan ini, Martial menjadi pemain yang bebas menyisir sisi kanan, kiri dan tengah. Sementara Pogba yang terlihat banyak senyum lebih didorong kedepan, dan berhasil menciptkan 85 operan dan 74 tepat sasaran. Herrera menjadi pemain yang paling aktif menyerang dan bertahan, sementara Matic melindungi empat bek di belakang. Shaw dan Young terlihat lebih bebas bermain di area lawan. Sesekali pula para bek seperti Jones dan Lindelof maju kedepan; hal ini yang sangat jarang atau mustahil ada di bawah komando Jose Mourinho.



Solskjaer yang sempat malang melintang di Molde dan Cardiff tahu betul apa yang diinginkan United. Paling tidak dilihat dari gambaran pertandingan debutnya. Bukan hiperbol, melihat United di pertandingan itu, seperti melihat United di masa lalu tatkala dilatih Sir Alex Ferguson. Enak. Renyah. Seru. Indah. Asyik.

Pertandingan ini pun sebagai pelipur lara usai dihantam Liverpool akhir pekan kemarin. Ada banyak hal yang mengesankan diukir Solskjaer di partai perdananya: Menjadi manajer pertama yang mencetak 5 gol di Premier League, yang terakhir kali ada pada pertandingan SIr Alex Ferguson (v West Brom 5-5). Menciptakan penguasaan bola terbanyak di satu pertandingan Liga Primer musim ini. Operan akurat tertinggi di Liga Premier musim ini dan Penguasaan tertinggi Manchester United musim ini.





Sebuah anomali yang diukir Manchester United.

Usai pertandingan, Solskjaer mengatakan bahwa sepakbola akan mudah jika diisi dengan pemain-pemain hebat, "Sepakbola itu mudah ketika kamu memiliki banyak pemain bagus!" ujar Solskjaer ke BT Sports. "Mereka adalah kumpulan pemain bagus dan kualitas mereka luar biasa."

Semoga sampai akhir musim mudah terus ya, Solskjaer. Keep Istiqomah.

Bisa ditemukan melalui akun Twitter @loblogdeubin

1 komentar:


EmoticonEmoticon