Februari 17, 2018

Sekelumit Pandangan Tentang Perempuan Zaman Sekarang

Foto: Unsplash

Pandangan sebagian Perempuan muda zaman sekarang tentang tugas dan pekerjaan istri, cukup memprihatinkan. Dari beberapa statusnya, mereka menganggap pekerjaan masak, bersih-bersih rumah, mengurus anak, dan mengurus suami itu pekerjaan pembantu. Dan kalau ada laki-laki mencari istri dengan kriteria 'pandai mengurus rumah' 'pandai mengurus anak 'pandai masak', jawaban ketus mereka adalah: "Itu sih nyari pembantu, bukan nyari istri."

Pekerjaan mulia dianggap rendah nan remeh, hanya karena pekerjaan itu dilakukan di rumah, untuk keluarga, dan tidak ada yang merintah-merintah. Tapi bila perempuan-perempuan itu bekerja di kafe, restoran, McD mereka menganggapnya pekerjaan bergengsi, hanya karena tempatnya di dapur McD dan badannya dibungkus seragam, plus disuruh-suruh manajer.

Atau mereka bekerja di bank, melayani nasabah laki-laki. Itu melayani suami orang. Itu karier. Itu bergengsi. Sedangkan membuatkan kopi untuk suami, itu pekerjaan pembantu.

Jadi sekpri (dibaca sekretaris pribadi) lebih bergengsi lagi. Kalo bos nyuruh rapat di luar kota, harus ikut. Izin suami tak relevan. Kalau ada suami tak mengizinkan, lazimnya disebut suami penghambat karier. Kalau istri tak bisa melayani suami karena ada tugas kantor, sang kantor tak disebut sebagai penghambat tugas istri.

Wahai para perempuan, sejujuernya, karier tertinggi seorang perempuan adalah Ibu. Mengurus anak, mendampingi dan melayani suami, mengatur rumah tangga, sudah termasuk dalam definisi kata 'ibu'. Peran seorang ibu rumah tangga lebih tinggi nilainya daripada peran seorang menteri, direktur, atau bintang panggung.

Ibu rumah tangga sepenuhnya independen, tidak disuruh-suruh bos dan diperbudak perusahaan untuk gaji yang tak pernah cukup. Pekerjaannya bersumber dari hati nurani ibu. Kecuali kalau hatinurani itu sudah hilang atau tergantikan oleh mental budak. tsah.

Bisa ditemukan melalui akun Twitter @loblogdeubin

5 komentar:

  1. bijak sekaleee, wkwkwk.
    istri akan lebih cantik klo dia di rumah aja,.

    BalasHapus
  2. Aku tidak menjadi bagian gadis-gadis seperti itu. Walaupun kenyataannya lebih suka berkarir, tapi bagiku mengurus suami/anak (nanti) itulah yang terpenting.

    BalasHapus
  3. Pandanganku sebagai wanita yang belum berpengalaman dalam hal-hal di atas hanya bisa berfikir dan mempunyai keinginan memiliki suami yang bisa mengerti dan menerima semua keadaan istrinya.


    Jika wanita itu merupakan wanita karir suami harus mengerti dengan pekerjaan sang istri. Begitupula dengan wanita yang sudah menjadi seorang istri ini harus paham atas kewajibannya menjadi seorang istri. Dia harus memahami apa saja kewajiban itu sebelum dia memutuskan untuk menikah.

    Kewajiban seorang istri sangatlah berat,mulai dari dia harus mengurus segala keperluan dirumah meliputi : bersih-bersih rumah, mencuci pakaian , masak , mencuci piring dan sebagainya.

    Belum lagi jika sudah punya anak, seorang istri harus senantiasa mengorbankan waktu malamnya yang harusnya bisa istirahat sekarang ditambah dengan tugas menyusui seoranh anak hingga anak terlelap.
    Memenuhi kewajiban biologis kepada suami.

    Maka dari itu, banyak pandangan wanita jaman sekarang yang dia lebih baik memiliki asisten rumah tangga untuk membantu dia dalam menjalankan tugasnya. Tetapi hanya lingkup membereskan keperluan rumah saja.
    Untuk memasak dan mengurus bayi dan suami itu sudah tanggung jawab seorang istri.

    Hehe maaf kepanjangan.

    BalasHapus


EmoticonEmoticon